BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua
janin atau lebih. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu
sendiri, dokter dan masyarakat pada umumnya. Kehamilan dan persalinan membawa
risiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita dengan
kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila di inginkan
hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin.
Insiden kehamilan
kembar berkisar sekitar satu dalam
setiap 80 kelahiran, dan kehamilan kembar tiga adalah 80 kalinya, yaitu
dalam setiap 6400 kelahiran karena meningkatnya penggunaan obat-obatan penyubur
dan prosedur fertilisasi secara in vitro. Kehamilan kembar khususnya kehamilan
kembar dua fraternal, dimana fertilisasi terjadi pada dua ovum cenderung terdapat pada
sebuah keluarga. Kehamilan kembar ini diturunkan lewat kedua orang tua
dengan seringkali melewatkan satu generasi. Kehamilan kembar dua
lebih sering ditemukan pada seorang ibu yang usianya lebih dari 35 tahun.
Kehamilan kembar
mempengaruhi ibu dan janin, diantaranya adalah kebutuhan akan zat-zat ibu
bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya,
terhadap janin yaitu usia kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah
janin pada kehamilan kembar yaitu 25% pada gemelli, 50% pada triplet, 75% pada
quadruplet, yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan
terjadinya bayi premature akan tinggi
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
pengertian kehamilan kembar ?
2.
Bagaimana
pertumbuhan janin kehamilan kembar
?
3.
Bagaimana
insiden, etiologi, dan fisiologi kehamilan kembar ?
4.
Apa
diagnosis pada kehamilan kembar ?
5.
Bagaimana
gambaran klinis kehamilan kembar ?
6.
Bagaimana
perawatan kehamilan kembar?
7.
Apa-apa
saja komplikasi pada kehamilan kembar ?
8.
Bagaimana
penatalaksanaan persalinan hamil kembar ?
9.
Bagaimana
prognosa kehamilan kembar?
C.
TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui pengertihan kehamilan kembar
2.
Untuk
mengetahui bagaimana pertumbuhan janin kehamilan kembar
3.
Untuk
mengetahui insiden, etiologi, dan patofisiologi kehamilan kembar
4.
Untuk
mengetahui diagnosis pada kehamilan kembar
5.
Untuk
mengetahui bagaimana gambaran klinis kehamilan kembar
6.
Untuk
mengetahui bagaimana perawatan kehamilan kembar
7.
Untuk
mengetahui komplikasi pada kehamilan kembar
8.
Untuk
mengetahui bagaimana penatalaksanaan persalinan hamil kembar
9.
Untuk
mengetahui bagaimana prognosa kehamilan kembar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KEHAMILAN KEMBAR
Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan
kembar
dapat memberikan risiko yang lebih tinggi terhadap bayi dan ibu. Oleh karena
itu, dalam mengadapi kehamilan kembar harus dilakukan pengawasan hamil yang
lebih intensif. Frekuensi kehamilan kembarmengikuti rumus dari Hellin, yaitu
1:89 untuk hamil kembar, triplet 1:89² sedangkan kuadruplet 1:89³.
Faktor yang dapat meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah vaktor ras, keturunan, umur wanita, dan
paritas.
Kehamilan kembar ada 2 macam, yaitu :
1.
Kehamilan
kembar 2 telur, kehamilan kembar dizigotik, kehamilan kembar fraternal : 2 buah
sel telur dihamili oleh 2 buah sel mani. Kedua sel dapat berasal dari 1 ovarium
atau masing-masing dari ovarium yang berlainan.
2.
Kehamilan
kembar 1 telur, kehamilan kembar monozigotik atau kehamilan kembar identik :
yang terjadi dari sebuah sel telur dan sebuah sel mani. Sel telur yang telah
dibuahi kemudian membagi diri menjadi 2 bagian yang masing-masing tumbuh
menjadi janin.
Kehamilan kembar 2 telur lebih sering ditemukan daripada 1 telur.
Frekuensi kehamilan 2 telur, selain dipengaruhi rekayasa kedokteran seperti
pemberian obat untuk induksi ovulasi dan fertilisasi in vitro, dipengaruhi pula
oleh perbedaan bangsa, keturunan, paritas dan umur ibu. Semakin tua umur ibu
dan semakin tinggi paritasnya, semakin besar kemungkinan anaknya kembar.
Sebaiknya, kehamilan kembar 1 telur relatif tetap di seluruh dunia. Kehamilan
kembar tiga dapat terjadi dari 1,2 atau 3 buah sel telur.
Pada kehamilan kembar 2 sel telur selalu ada 2 amnion, 2 klorin dan
2 plasenta, tapi terkadang kedua plasenta bersatu karena pinggir-pinggirnya
bertemu sewaktu tumbuh.
Kehamilan kembar 1 telur biasanya mempunyai 2 amnion, 1 korion, dan
1 plasenta. Kadang-kadang terdapat 1 amnion, 1 korion atau jarang sekali 2
amnion, 2 korion. Semua ini bergantung pada saat pemisahan.
Bila pemisahan terjadi dini,
yakni 72 jam pertama setelah fertilisasi, mungkin terjadi 2 amnion, 2 klorin
dan 2 plasenta (kembar dizigotik, diamnion, dan dikorion). Bila pemisahan terjadi
pada hari ke-4 sampai ke-8 setelah fertilisasi, terciptanya kembar monozigotik,
diamnion, dan monokorion. Bila pemisahan
terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-13 setelah fertilisasi,
terciptanya kembar monozigotik, monoamnion, monokorion. Pemisahan sesudah hari
ke-13, bila telah terbentuk diskus embrionik, menghasilkan kembar siam.
Pada kehamilan kembar 1 telur ada anastomosis antara kedua
peredaran darah, sehingga darah kedua janin bercampur. Anastomosis mungkin
terjadi antara arteri dan arteri, vena dan vena atau arteri dengan vena.
Maka bila jantung salah seorang anak lebih kuat daripada yang lain,
jantung yang kuat akan menguasai plasenta dan membesar, sedangkan jantung yang
lemah mengalami atrofi sehingga anak mati atau menjadi berbentuk janggal serupa
segumpal daging, yang disebut akardius amorfus. Anak berjantung kuat
menyebabkan hidramnion karena lebih banyak kencing.
Berat anak kembar pukul rata lebih kecil daripada anak tunggal.
Lama kehamilan kembar pukul rata juga lebih singkat daripada kehamilan tunggal,
yakni 37 minggu.
Terkadang ada perbedaan cukup besar antara berat badan kedua anak.
Kita beranggapan bahwa ini bukan disebabkan karena perbedaan umur tapi karena
perbedaan pertumbuhan, contohnya karena seorang anak lebih banyak makanan dari
plasenta daripada anak yang lain.
B.
PERTUMBUHAN JANIN KEHAMILAN KEMBAR
Pertumbuhan janin kehamilan kembar bergantung pada faktor plasenta
apakahmenjadi
satu (sebagian besar hamil kembar monozigotik) atau bagaimana lokasi implantasi
plasentanya. Dari kedua faktor tersebut, mungkin jantung salah satu janin lebih
kuat dari yang lainnya, sehingga janin yang mempunyai jantung lemah mendapat
nutrisi yang kurang yang menyebabkan pertumbuhan terhambat sampai kematian
janin dalam rahim.
Bentuk kelainan pertumbuhan tersebut
secara umum ditunjukkan dengan tiap berat janin hamil kembar lebih rendah
sekitar 700 sampai 1.000 gram dari hamil tunggal. Dalam pertumbuhan yang
bersaing, antara keduajanin hamil kembar dapat terjadi selisih berat badan
sekitar 50 sampai 150g, terjadi pertumbuhan monster, akardiakus, janin
papiraseus (gepeng tertekan),terjadi kembar dempet, karena perpisahan terjadi
setelah usia fertilisasi 13 hari. Pada hamil kembar sering terjadi hidramnion.
Berbagai posisi janin intrauterin pada kehamilan kembar
C.
INSIDEN, ETIOLOGI, DAN FISIOLOGI KEHAMILAN KEMBAR
Dua persen dari seluruh kehamilan spontan merupakan kehamilan
kembar, dan angka tersebut meningkat pada teknologi reproduksi yang dibantu.
Ø Kembar Monozigot
·
Berasal
dari satu ovum yang membelah
·
Sepertiga
dari keseluruhan kehamilan kembar
·
Terjadi
pada 4/1000 kelahiran
·
Tidak terkait dengan
usia, ras, atau paritas
·
Bisa monoamniotik atau
diamniotik
·
Angka Mortalitas
Perinatal pada kembar monoamniotik, monokorionik 50-60%
Ø Kembar Dizigot
·
Dihasilkan
dari dua ovum yang dibuahi
·
Dikorionik
dan diamniotik
·
Angka
Mortalitas Perinatal 8,9%
·
Faktor
obat-obat induksi ovulasi profertil, domid dan hormon
gonadotropin
dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar
lebih dari dua
·
Kemungkinan
terkait dengan faktor keturunan
·
Insiden
meningkat pada orang Amerika-Afrika
·
Insiden
menurun pada penduduk Asia
·
Insiden
meningkat seiring pertambahan usia, paritas, berat badan, dan tinggi badan.
Plasentasi
pada kehamilan kembar
D.
DIAGNOSIS KEHAMILAN KEMBAR
Ø Riwayat
·
Riwayat
kembar dalam keluarga
·
Penggunaan
teknologi reproduksi yang dibantu
·
Mual
dan muntah hebat ( karena peningkatan kadar HCG yang sangat cepat)
·
Episode
perdarahan per vaginam pada kehamilan ini
Ø Pemeriksaan Fisik
·
Ukuran
uterus, tinggi fundus, dan lingkar abdomen besar untuk masa kehamilan
·
Pertumbuhan
uterus yang cepat selama trimester kedua
·
Pada
palpasi abdomen, teraba tiga bagian besar atau lebih dan/atau banyak
bagian-bagian kecil
·
Pada auskultasi
terdengar jelas lebih dari satu DJJ (dengan perbedaan lebih dari 10 denyut
permenit dan terpisah dari denyut nadi ibu)
Ø Tes Laboratorium
· Pada kehamilan kembar, niali MSAFP dapat meningkat hingga beberapa
kali nilai normal untuk kehamialn tunggal.
· Ultrasonografi berguna untuk :
ü Menentukan usia kehamilan secara adekuat
ü Menentukan jumlah janin
ü Mengkaji anatomi janin secara cermat
ü Menentukan amnionisitas dan korionisitas plasentasi
E.
GAMBARAN KLINIS KEHAMILAN KEMBAR
Pada kehamilan kembar dengan distensi uterus yang berlebihan dapat
terjadi
persalinan
prematur. Kebutuhan ibu untuk pertumbuhan hamil kembar lebih besar sehingga
terjadi defisiensi nutrisi seperti anemia kehamilan yang dapat mengganggu
pertumbuhan janin dalam rahim. Frekuensi hidramnion pada hamil kembar sekitar
10 kali lebih besar daripada kehamilan tunggal. Keregangan otot rahim yang
menyebabkan iskemia uteri dapat meningkatkan kemungkinan pre-eklamsia dan
eklamsia.
Solusio plasenta dapat terjadi
setelah persalinan anak pertama karena retraksi otot rahim yang berlebihan.
Perjalanan persalinan dapat berlansung lebih lama, karena keregangan otot rahim
yang melampaui batas. Setelah persalinan, terjadi gangguan kontraksi otot rahim
yang menyebabkan atonia uteri menimbulkan perdarahan, retensio plasenta, dan
plasenta rest.
Dengan janin (bayi) yang berat
badannya relatif rendah menyebabkan morbiditas dan kematian yang tinggi.
Keluhan pada kehamilan kembar diantaranya terasa sesak napas, sering ingin
berkemih, edema tungkai, dan pembesaran pembuluh darah (varises). Perawatan
antenatal pada kehamilan kembar harus ditingkatkan.
Untuk memperkecil kemungkinan
penyulit ibu dan janin, kehamilan kembar perlu penanganan yang lebih intensif
dengan melakukan pengawasan hamil sering, melakukan pemeriksaan laboratorium
dasar, dan pengawasan obatan intensif terhadap kekurangan nutrisi pada prefarat
Fe.
F.
PERAWATAN KEHAMILAN KEMBAR
Mengingat terdapat kemungkinan terjadi persalinan kurang bulan, ibu
sebaiknya
dianjurkan berhenti bekerja pada minggu ke-28. Pada kehamilan biasa, istirahat
kerja baru pada minggu ke-34. Perjalanan jauh juga tidak diizinkan.
Ibu harus cukup istirahat, koitus sebaiknya tidak dilakukan dalam 3
bulan
terakhir. Jika serviks ternyata sudah terbuka karena regangan yang berlebihan,
kehamilan diusahakan untuk dipertahankan dengan meminta ibu beristirahat rebah.
Mengingat ada kemungkinan toxaemia gravidarum, komsumsi makanan
Harus
diperhatikan dengan baik. Ibu dianjurkan untuk mengasup makanan rendah garam
agar tidak sesak nafas, ibu dianjurkan makan dalam porsi-porsi kecil, agar
preeklamsia lekas terdiagnosis, pemeriksaan antenatal harus dikerjakan lebih
teliti sehingga pasien harus lebih sering memeriksakan diri.
Untuk mencegah anemia, ibu rutin diberi garam besi serta menjalani
pemeriksaan
hemoglobin 3 bulan sekali.
TAMBAHAN PADA ASUHAN PRANATAL
RUTIN
· Jadwal kunjungan perorangan yang disesuaikan dengan kondisi
kehamilan dan faktor risiko yang diidentifikasi
· Konseling tentang faktor nutrisi maternal yang sangat penting bagi
perkembangan janin :
o
Tambahkan
kalori dan protein bagi masing-masing janin
o
Pantau
kenaikan berat badan. Rata-rata kenaikan berat badan total pada wanita dengan
berat badan normal adalah 17,5 hingga 22,5 kg
o
Tingkatkan
suplementasi zat besi dan vitamin sesuai kebutuhan
· Jadwalkan ultrasonografi sekurang-kurangnya sebulan sekali, yang
dimulai pada minggu ke-20 hingga ke-24:
o
Kaji
pertumbuhan masing-masing janin
o
Tentukan
lokasi plasenta
o
Evaluasi
volume cairan amnion
o
Ukur
panjang serviks dan kaji dilatasi ostium uteri internum
· Lakukan skrinning glukosa pada minggu ke-26 karena peningkatan
risiko diabetes melitus
· Pengkajian persalinan kurang bulan pada tiap kunjungan:
o
Tinjau
gejala persalinan kurang bulan pada masing-masing kunjungan
o
Lakukan
pemeriksaan serviks sesuai indikasi
o
Modifikasi
jadwal dan atau beban kerja sesuai indikasi
· Dorong untuk istirahat yang cukup, dalam satu atau beberapa periode
istirahat setiap hari.
· Skrinning preeklampsia :
o
Observasi
ketat tekanan darah, kenaikan berat badan, proteinuria, dan edema.
o
Pengkajian
sakit kepala dan perubahan penglihatan
· Surveilans janin :
o
Jika
pertumbuhan janinkembar konkordan :
ü Profil biofisik mingguan dari mingguke-36 hingga ke-38 hingga lahir
o
Jika
pertumbuhan janin kembar diskordan :
ü Profil biofisik satu atau dua kali seminggu sejak
teridentifikasi
diskordan hingga lahir
ü Rujuk untuk konsultasi dan penatalaksanaan media
G.
KOMPLIKASI KEHAMILAN GANDA
Ø Komplikasi ibu terhadap kehamilan ganda adalah :
o
Anemia
o
Abortus
o
Hipertensi
pada kehamilan dan preeklamsia
o
Inersia
uteri
o
Hidramnion
o
Retensio
plasenta
o
Perdarahan Pascapersalinan
Ø Komplikasi janin atau plasenta meliputi:
o
Plasenta
previa
o
Solusio
plasenta
o
Insufiensi
plasenta
o
Persalinan
preterm
o
Berat
badan lahir rendah
o
Malpresentasi
o
Prolapsus
tali pusat
o
Kelainan
kongenital
H.
PENATALAKSANAAN PERSALINAN HAMIL KEMBAR
ü Susun rencana penatalaksanaan bersama dokter konsultan ketika
diagnosis ditegakkan dan pada waktu-waktu yang disepakati selama kehamilan.
ü Antisipasi kelahiran dirumah sakit dengan didampingi dokter
ü Pada kehamilan kembar tiga atau lebih perlu penatalaksanaan medis.
Seorang ibu yang hamil kembar
seaiknya bersalin di rumah sakit, mengingat
penyulit
penyulit yang mungkin timbul, seperti persalinan kurang bulan, plasenta previa,
gestosis, prolapsus, funikuli, solutio plasenta, dan perdarahan pasca
persalinan.
Pimpinan persalinan kembar memakan
waktu sedikit lebih lama daripada persalinan tunggal. Pimpinan persalinan
kembar kira-kita sama dengan pimpinan persalinan tunggal sampai anak pertama lahir. Tali pusat
harus dijepit dengan teliti karena peredaran melalui tali pusat anak anak yang
pertama.
Segera setelah anak pertama lahir,
letak anak kedua segera ditentukan. Bila anak kedua terletak memanjang, ketubah
dipecahkan setelah his timbul kembali dan partus spontan diharapkan terjadi.
Bila ada pemeriksaan dalam teraba tali pusat terkemuka, dilakukan ekstraksi
atau versi dan ekstraksi. Bila his setelahsekian lama tidak timbul, ibu diberi
infus oksitosin. Bila anak kedua letak lintang, versi luar dilakukan agar letak
menjadi letak memanjang, dan selanjutnya ketuban dipecahkan bila his sudah
kembali muncul.
Setalah anak pertama lahir, bunyi
jantung anak kedua harus diperiksa dengan teliti, mengingat ada kemungkinan
sulutio plasenta dan tali pusat menumbung.
Bila anak kedua belum lahir dalam
waktu 30 menit setelah anak pertama lahir, anak kedua dilahirkan dengan
persalinan buatan (forceps atau versi ekstraksi). Sikap ini penting untuk
mengurangi kematian anak.
Bila anak pertama dilahirkan
dengan persalinan buatan, anak keduapun harus dilahirkan dengan persalinan
buatan.
Penyulit mekanis yang dapat dijumpai
pada kehamilan kembar,walaupun jarang terjadi, ialah :
1.
Turunnya
kedua bagian depan anak secara bersamaan kedalam rongga panggul; (collison, impaction,
and compaction). Dalam hal ini, bagian depan yang paling tinggi hendaknya
ditolak sedikit keatas.
2.
Kait-mengait
dagu anak, bila anak pertama terletak sungsang dan anak kedua terletak kepala
(interlocking). Pengaitan ini harus dilepaskan. Bila pengaitan tidak berhasil
dilepaskan, dilakukan seksio sesarea.
Segera setelah anak kedua lahir, ibu diberikan oksitosin 10 UI
untuk
mencegah
perdarahan pascasalin. Fundus diperatikan dan bila perlu dimasase. Setelah ada
tanda-tanda plasenta lepas, plasenta segera dilahirkan. Setelah plasenta lahir,
ibu dapat diberi ergonovinmettil ergonovin dan bila perlu infus oksitosin 10
unit dalam 500 cc glukosa.
Pada persalinan kembar selalu harus
tersedia darah untuk mengatasi perdarahan pascasalin.
.
Bentuk interlocking hamil kembar. Terjadi interlocking
antara kepala bayi pertama dengan dahu bayi kedua; kepala bayi pertama interlocking
dengan bahu bayi kedua.
Bentuk interlocking, kepala bayi pertama dihalangi oleh
turunnya bayi kedua
Interlocking hamil kembar
antara bahu dan dagu
Interlocking hamil kembar, kepala janin pertama dihalangi oleh dada
janin kedua
I.
PROGNOSA KEHAMILAN KEMBAR
Pukul rata berat badan anak kembar lebih kecil daripada berat badan
anak
tunggal,
karena lebih sering terjadi persalinan kurang bulan. Persalinan ini
meningkatkan angka kematian diantara bayi-bayi yang kembar. Walaupun demikian,
pronosis anak kembar yang lahir kurang bulan lebih baik dibandingkan dengan
anak tunggal yang sama beratnya.
Cara terbaik mengurangi kematian bayi kembar ialah dengan mencegah
persalinan
kurang bulan.
Cacat bawaan juga dikatakan lebih sering ditemukan diantara anak
kembar.
Prognosis
ibu sedikit kurang baik, mengingat penyulit-penyulit yang mungkin timbul pada
kehamilan kembar terutama preeklamsia dan perdarahan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan
kembar dapat memberikan risiko yang lebih tinggi terhadap bayi dan ibu. Oleh
karena itu, dalam mengadapi kehamilan kembar harus dilakukan pengawasan hamil
yang lebih intensif. Frekuensi kehamilan kembarmengikuti rumus dari Hellin,
yaitu 1:89 untuk hamil kembar, triplet 1:89² sedangkan kuadruplet 1:89³.
2.
Pertumbuhan
janin kehamilan kembar bergantung pada faktor plasenta apakah menjadi satu
(sebagian besar hamil kembar monozigotik) atau bagaimana lokasi implantasi
plasentanya. Dari kedua faktor tersebut, mungkin jantung salah satu janin lebih
kuat dari yang lainnya, sehingga janin yang mempunyai jantung lemah mendapat
nutrisi yang kurang yang menyebabkan pertumbuhan terhambat sampai kematian
janin dalam rahim.
3.
Dua
persen dari seluruh kehamilan spontan merupakan kehamilan kembar,
dan angka tersebut meningkat pada teknologi reproduksi yang
dibantu.
Ø Kembar Monozigot
Ø Kembar Dizigot
4.
Diagnosis
kehamilan ganda :
§ Riwayat
§ Pemeriksaan Fisik
§ Tes Laboratorium
5.
Pada
kehamilan kembar dengan distensi uterus yang berlebihan dapat terjadi
persalinan prematur. Kebutuhan ibu untuk pertumbuhan hamilkembar lebih besar
sehingga terjadi defisiensi nutrisi seperti anemia kehamilan yang dapat
mengganggu pertumbuhan janin dalam rahim
6.
Perawatan
kehamilan kembar :
Mengingat
terdapat kemungkinan terjadi persalinan kurang bulan, ibu sebaiknya dianjurkan
berhenti bekerja pada minggu ke-28. Pada kehamilan biasa, istirahat kerja baru
pada minggu ke-34. Perjalanan jauh juga tidak diizinkan. Ibu harus cukup
istirahat, koitus sebaiknya tidak dilakukan dalam 3 bulan terakhir. Jika
serviks ternyata sudah terbuka karena regangan yang berlebihan, kehamilan
diusahakan untuk dipertahankan dengan meminta ibu beristirahat rebah. Mengingat
ada kemungkinan toxaemia gravidarum, komsumsi makanan Harus diperhatikan dengan
baik. Untuk mencegah anemia, ibu rutin diberi garam besi serta menjalani
pemeriksaan hemoglobin 3 bulan sekali.
7.
Komplikasi
kehamilan ganda :
o
Komplikasi
ibu terhadap kehamilan ganda
o
Komplikasi
janin atau plasenta
8.
Penatalaksanaan
persalinan hamil kembar :
ü Susun rencana penatalaksanaan bersama dokter konsultan ketika
diagnosis ditegakkan dan pada waktu-waktu yang disepakati selama kehamilan.
ü Antisipasi kelahiran dirumah sakit dengan didampingi dokter
ü Pada kehamilan kembar tiga atau lebih perlu penatalaksanaan medis.
9.
Prognosa
kehamilan kembar baik ibu dan janin mempunyai prognosa yang
buruk namun prognosa
yang buruk itu tidak akan terjadi jika ditangangi secara tepat.
B. SARAN
1. Bidan sebagai petugas kesehatan sebaiknya dapat memberikan pelayanan
antenatal yang berkualitas agar dapat menegakkan
diagnosa secara dini
tentang adanya kehamilan kembar atau ganda.
Dengan demikian,
penanganan terhadap kehamilan kembar dapat
dilakukan sesuai dengan
prosedur yang ada.
2.
Dalam menghadapi kehamilan kembar harus
dilakukan pengawasan yang lebih intensif karena kehamilan kembar dapat
memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap bayi dan ibu.
3.
Ibu hamil kembar wajib memeriksakan kehamilannya
kepada tenaga kesehatan sedini mungkin dan secara teratur.
4.
Ibu hamil kembar benar – benar tahu tentang
kondisi kehamilannya.
5. Ibu hamil tahu tentang tanda dan gejala kehamilan kembar sehingga
dapat menjaga kehamilan tetap sehat
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obsetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran
Bandung.1984. Obsetri Patologi. Bandung: ELSTAR OFFSET.
Chandranita Manuaba, Ida Ayu, dkk.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Kebidanan, Ed.2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Jan M. Kriebs dan Carolyn L. Gegor.2010. Buku Saku Asuhan Kebidanan
Varney, Ed.2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Saifuddin, Abdul Bari, dkk.2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar